Arti fumigasi sangat penting dalam hal membasmi hama maupun pengendalian hama atau kehadiran hewan-hewan yang tidak diinginkan pada berbagai tempat.

Bila dilakukan dengan tepat dan terkontrol, teknik ini bisa menjadi salah satu cara membasmi hama yang sangat efektif pada suatu tempat. Dengan melakukan fumigasi hewan-hewan yang tidak diinginkan kehadirannya dapat dibasmi dengan cepat dan menyeluruh.

Pengertian Fumigasi

Fumigasi adalah teknis pengendalian hama dengan penggunaan pestisida yang berbentuk gas atau asap.

Istilah fumigasi sendiri berasal dari bahasa Inggris “fume” yang berarti asap dan istiliah “mitigation’” yang berarti mengendalikan atau menurunkan resiko.

Bahasa fumigasi berkembang dari asap dari fumigan yang digunakan untuk membunuh hama. Pada saat pengaplikasiannya fumigan dicampur dan diolah oleh alat sehingga menjadi berbentuk asap, sehingga arti fumigasi bisa dikatakan juga sebagai pengendalian hama dengan pengasapan.

Dibandingkan pembasmian hama dengan pestisida berbentuk aerosol atau spray, teknik ini memiliki efektifitas yang lebih baik, karena dapat menjangkau sudut-sudut maupun celah ruangan yang sulit dijangkau oleh aerosol.

Selain itu jenis hama yang dapat dibasmi dengan cara fumigasi lebih banyak jenisnya. Misalnya seperti rayap, ngengat, semut, kutu, kecoa dan tikus, serta termasuk jamur juga tidak luput dapat dibasmi dengan proses ini.

Proses fumigasi

Fumigasi dilakukan dengan memenuhi area yang akan dimitigasi dengan pestisida yang digunakan atau fumigan. Pada umumnya pestisida tersebut akan berbentuk asap pada saat digunakan, misalnya seperti yang terdapat pada proses fogging saat membasmi nyamuk.

Pada saat prosesnya, tempat yang akan dilakukan teknik ini perlu dibatasi sirkulasi udaranya agar pestisida dapat bekerja dengan lebih efektif. Biasanya bila tempatnya terbuka, akan ditutup dengan semacam bungkus yang tidak tembus air.

Selama proses pembasmian hama berlangsung, tempat yang sedang difumigasi harus dikosongkan dari akses manusia, termasuk hewan peliharaan. Biasanya proses ini berlangsung sekitar 2 – 8 jam, tergantung jenis fumigan serta dosis yang digunakan.

Demikian juga petugas yang akan melakukan tekni ini perlu mengenakan alat pelindung diri, yang terdiri dari sarung tangan karet, masker full face dengan penyaring udara dan pakaian hazmat. Hal ini perlu dilakukan karena fumigan yang digunakan sifatnya juga beracun dan membahayakan bagi manusia.

Fumigan

Dalam proses fumigasi, sering disebut istilah “fumigan”. Fumigan adalah bahan yang digunakan untuk membuat asap beracun pembasmi hama, yang memiliki sifat mudah menguap.

Dengan kata lain fumigan merupakan bahan aktif pada pestisida yang digunakan pada teknik ini.

Jenis fumigan yang umum digunakan saat pada saat ini adalah fosfin, metil bromide, formaldehida, sulfur chloride dan lain-lain. Semua zat tersebut bersifat racun kuat bagi manusia dan hewan.

Biasanya jenis fumigan yang digunakan disesuaikan dengan tempat dilakukannya fumigasi maupun hama sasaran yang akan dibasmi. Misalnya jika tempat yang akan difumigasi merupakan tempat penyimpanan bahan makanan yang mudah tercemar, bahan yang umum digunakan adalah fosfin yaitu senyawa Aluminium Phosphide atau Magnesium Phosphide.

Fumigasi Pada Berbagai Tempat

Selain pada rumah tempat tinggal, pada umumnya secara berkala teknik ini juga dilakukan pada tempat-tempat berikut ini.

1. Kapal

Fumigasi pada kapal dilakukan selain untuk memenuhi standar aturan pelayaran maupun ekspor, juga ditujukan untuk membunuh tikus serta hama yang berpotensi menyebarkan penyakit menular, misalnya kutu dan kecoa.

Sehingga kapal-kapal yang melayani rute manca negara perlu melakukan teknik ini setiap kurun waktu yang ditentukan oleh aturan yang berlaku.

2. Kontainer

Serupa dengan kapal, kontainer yang tidak dilengkapi dengan sertifikat fumigasi tidak akan diperkenankan memasuki wilayah suatu negara.

3. Gudang

Gudang penyimpanan bahan makanan maupun perabotan biasanya rawan menjadi tempat bersarangnya hama. Untuk itu perlu dilakukan fumigasi secara rutin agar gudang tersebut terbebas dari hama.

Baca juga: Cara Mengatasi Hama Gudang dengan Efektif

4. Arsip

Arsip yang terbuat dari kertas juga rawan terserang hama maupun menjadi tempat bersarangnya hama. Misalnya kutu buku, ngengat maupun jamur, sering bersarang dan merusak arsip kertas yang lama disimpan.

Sehingga ruang penyimpanan arsip juga merupakan salah satu tempat yang memerlukan fumigasi secara rutin.

Penutup

Fumigasi merupakan cara yang efektif untuk membasmi hama secara menyeluruh pada suatu area. Namun agar tetap aman dan tidak mencemari lingkungan, pelaksanaannya perlu dilakukan dengan tertib oleh tenaga terlatih maupun berpengalaman. Jika anda butuh jasa fumigasi Arsip, Gudang, Kapal, Kontainer atau lain sebagainya, kami ecoforpest siap memberikan layanan profesional dan sesuai aturan yang berlaku.