Kamu mungkin pernah mendengar kata metamorfosis sempurna saat berada di bangku sekolah. Istilah ini mengacu pada daur hidup yang dialami oleh hewan yang melewati 4 tahapan utama yakni mulai dari telur, larva, pupa sampai kemudian pada tahap akhir. Salah satu yang mengalami metamorfosis sempurna ialah ada pada daur hidup lalat.

Mengenal Seluk Beluk Siklus Hidup Lalat

Menurut berbagai penelitian, daur hidup dari serangga yang satu ini umumnya berkisar antara 7-22 hari. Akan tetapi bisa berubah tergantung dengan adanya suhu dan juga makanan yang dikonsumsinya. Makanan yang dikonsumsi oleh lalat biasanya berupa serbuk sari atau apapun itu yang berbentuk cairan dan butiran.

Meski menjadi salah satu serangga yang paling dibenci oleh manusia karena membawa begitu banyak macam kuman juga bakteri, nyatanya tidak ada salahnya jika kita belajar sedikit mengenai siklus hidup dari serangga tersebut. Setidaknya bisa sedikit menambah pengetahuannya kita. Maka berikut ini uraian singkat tentang kehidupan lalat.

Mulai Dari Telur

Telur lalat dihasilkan dari perkawinan antara lalat jantan dan juga betina. Kemudian telur-telur tersebut akan ditempatkan di tempat kotor oleh betinanya seperti di tempat sampah, kotoran dan juga bangkai. Nantinya saat telur sudah menetas, maka mereka bisa memperoleh makanan dari tempat semacam ini.

Penetasan pada telur lalat tergantung dengan suhu yang ada pada tempat diletakkannya telur tersebut. Jika suhu yang ada semakin panas, maka semakin cepat pula mereka akan menetas dan begitu juga dengan sebaliknya.

Berlanjut ke Larva

Setelah menjadi telur, tahap selanjutnya pada siklus hidup lalat ialah menjadi larva di mana bentuk larvanya ini seperti belatung yang nantinya akan semakin tumbuh dengan beberapa kali pergantian kulit alias instar. Perlu kamu ketahui juga bahwa fase menjadi larva bisa dibilang sangatlah cepat, sekitar 2 hari saja lalat sudah bisa melalui tahapan ini dan menuju ke tahapan selanjutnya yakni pupa.

Menjadi Pupa

Tanda bahwa lalat telah mengalami fase pupa ialah kulit yang tadinya berwarna putih kini perlahan menjadi cokelat. Para lalat kemudian akan mencari sebuah tempat yang menurutnya aman agar ketika menjadi pupa mereka tidak akan diganggu oleh para predator yang berkeliaran. Sebab, di masa pupa ini sedang berjalan, maka keadaan tubuh lalat menjadi tidak aktif sama sekali.

Tempat yang biasanya dibutuhkan lalat pada tahapan ini cirinya ialah gelap dan tersembunyi. Untuk melewati fase pupa setidaknya lalat membutuhkan waktu yang lebih lama sekitar 7 hari. Di hari ketiga sampai keenam, sayap kemudian akan terbentuk dan saat itu terjadi selanjutnya pupa akan membelah untuk kemudian berubah jadi lalat dewasa alias imago.

Tahapan Menjadi Imago

Saat berhasil menjadi imago alias lalat dewasa, maka kemudian serangga ini akan mengepakkan sayapnya dan mencari makanan yang ada di sekitar alias di tempat kotor. Di fase ini usia dari lalat hanya akan mencapai 21 hari. Namun, jangan meremehkan hal tersebut, karena saat lalat betina berhasil dibuahi, maka yang terjadi adalah mereka mampu menghasilkannya 900 telur dalam hidupnya.

Mengenali Jenis Lalat yang Ada di Indonesia

Di Indonesia kamu tentu menemukan ada banyak sekali lalat yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pastinya kamu tidak memahami dengan betul jenis-jenis dari lalat tersebut, bukan? Maka dari itu, berikut ini ada beberapa penjelasan mengenai jenis lalat di Indonesia.

  1. Jenis Lalat Buah

Warnanya kuning kecokelatan dengan warna belang pada bagian tubuh, senangnya hinggap di buah yang masak dan juga sayur-sayuran. Ukurannya hanyalah 3 mm dan mempunyai kemampuan terbang yang terbilang kurang bagus.

  1. Jenis Lalat Hijau

Nah, lalat hijau kemungkinan sering sekali kita jumpai karena ciri khasnya ialah warna hijau mengilat yang ada pada tubuh serangga ini. Ukuran lalat ini jauh lebih besar, kemudian kebiasaannya senang hinggap di tempat sampah, bangkai hewan atau di tempat kotor lainnya. Bisa dibilang lalat hijau sangat berbahaya karena mampu menularkan bakteri salmonella dan berbagai kuman penyakit lainnya.

  1. Jenis Lalat Limbah

Jenis serangga yang satu ini kerap disebut dengan nama ngengat oleh masyarakat luas dan biasanya terdapat di area limbah pembuangan. Ukurannya amatlah kecil yakni sekitar 2 mm. Karena lalat limbah sangat suka dengan tempat lembab, maka tak heran jika ia sering ditemukan di saluran pembuangan, septic tank, atau pada limbah rumah.

  1. Jenis Lalat Daging

Lalat daging kerap kali menaruh telur-telur mereka pada daging hewan yang sudah busuk, besaran tubuhnya pun bervariasi antara 6 sampai 14 mm. Biasanya lalat daging juga sering hinggap di ikan-ikan yang asalnya dari laut. Kamu harus waspada karena lalat daging bisa menularkan jenis penyakit bernama basil kusta serta juga pseudomyasis usus.

  1. Jenis Lalat Pasir

Lalat jenis ini tak banyak dijumpai, biasanya mereka hanya ada pada bulan April-September. Daur hidupnya terbilang amat lambat dibandingkan yang lain, karena agar bisa sampai di tahap larva lalat jenis ini menghabiskan waktu hingga 2 tahun. Panjangnya kurang lebih 10-11 mm dengan warna yang abu-abu pucat.

  1. Jenis Lalat Kuda

Lalat kuda betina bisa dibilang cukup berbahaya karena bisa menyerang ternak dan menggigitnya, hingga hewan ternak tersebut mengalami penurunan berat badan. Namun, untuk jenis yang jantan justru senang memakan serbuk sari atau nektar dan kerap aktif di siang hari. Ukuran tubuhnya cukup panjang sekitar 25 mm dengan variasi warna ada yang hitam, ada juga yang cokelat tua agak kehitaman.

Baca juga: Inilah Jenis Lalat di Indonesia Beserta Cirinya

Untuk membedakan jantan dan juga betina bisa dilihat dari matanya di mana yang jantan memiliki jarak mata berdekatan. Jangan pernah sampai merasakan digigit oleh lalat kuda ini ya, karena meski senang menggigit hewan ternak, nyatanya mereka juga suka menggigit manusia dan rasanya pun teramat sakit.

Itu dia sedikit uraian tentang daur hidup lalat dan juga jenisnya yang ada di Indonesia.