Hama nyatanya tidak hanya meresahkan para pegiat pertanian saja, namun juga jadi masalah di bidang industri. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) atau Integrated pest management (IPM) dikenal sebagai solusi penyelesaian hal tersebut. Berikut penjelasan selengkapnya.

Apa Itu Pengendalian Hama Terpadu? Apa Tujuannya?

Pertama, Anda perlu paham tentang apa itu integrated pest management atau IPM. Jadi faktanya, IPM adalah suatu sistem pengendalian hama industri seperti misalnya serangga atau tikus. Istilah tersebut mengacu pada sebuah pendekatan yang mengintegrasikan banyak metode atau cara pengendalian hama.

Tujuan dari PHT atau IPM ini adalah sebagai langkah untuk menekan populasi hama sampai bawah tingkat kerusakan ekonomis. Menurut  FAO sendiri integrated pest management adalah pendekatan yang dilakukan secara hati-hati pada metode pengendalian hama yang tersedia.

Dengan integrasinya, diharapkan bisa menekan perkembangan populasi hama. Selain itu, IPM juga berfokus pada penggunaan pestisida ke tingkat yang diterima secara ekonomi. Sehingga dapat mengurangi resiko kerusakan lingkungan hingga kesehatan manusia.

Integrated pest management atau manajemen hama terpadu akan menekankan pada pertumbuhan tanaman yang sehat. Di mana hanya ada intervensi yang minim terhadap ekosistem pertanian. Artinya, IPM lebih memilih menggunakan sistem pengendalian hama secara alami.

Sistem IPM nantinya bisa diaplikasikan untuk banyak jenis industri. Tidak hanya perkebunan atau pertanian saja. Tapi juga industri pangan, bidang usaha hotel atau restoran, rumah sakit, oleochemical, kemasan, dan masih banyak lagi.

Mengapa Perlu Diterapkan?

Hingga sekarang terbukti masih banyak masyarakat yang belum mengaplikasikan IPM untuk bidang usaha atau industrinya. Bahkan, tidak sedikit yang justru tidak tahu apa itu integrated pest management.

Faktanya, pengaplikasian integrated pest management atau IPM ini begitu penting. Salah satu alasannya adalah karena pakar entomologi dan ekologi sudah menerapkannya sejak beberapa tahun lalu.

Selain itu, hingga sekarang spesies invasive termasuk di dalamnya adalah hama terbukti sudah makin tersebar. Hal tersebut terjadi seiring dengan peningkatan pergerakan manusia, hingga hasil pertanian dari satu tempat ke yang lainnya.

Dari sini saja sudah dapat menjelaskan jika penerapan IPM begitu penting. Setidaknya menerima perhatian khusus. Dengan begitu, industri sekaligus kelestarian lingkungan bisa tetap terjaga dan aman.

Prinsip IPM

Sekarang Anda sudah tahu bukan tentang pengertian IPM? Serta tujuan dan mengapa penting untuk diterapkan? Kini saatnya untuk pembahasan selanjutnya yaitu tentang apa saja prinsip dari IPM atau integrated pest management, yaitu:

Jumlah Hama

Manajemen hama terpadu atau IPM ini sebetulnya menekankan pada pengendalian, bukan justru pemusnahan hama. Bahkan pemusnahan hama hingga tingkat 100% sebab ini akan membahayakan lingkungan dan finansial.

IPM akan mengatur batasan jumlah hama yang akan dibasmi pada level tertentu sehingga tidak merugikan secara ekonomi. Batasan yang dimaksud adalah berdasarkan jenis hama dan lokasinya.

Contohnya hama belalang di lahan tembakau yang sebaiknya tidak dihilangkan. Sebab, belalang di lingkungan tersebut justru akan memakan gulma yang justru bisa merusak tembakau. Selain itu, perlu dilakukan seleksi hama mana yang tahan pestisida dan tidak.

Pencegahan

Demi mencegah kedatangan hama, Anda bisa lakukan dengan memilih varietas yang tahan hama dan mempertahankan kesehatan tanaman. Setelah itu, lanjutkan dengan langkah karantina dan sanitasi.

Pemantauan

Dalam konsep IPM juga dikenal prinsip pemantauan berkala. Prinsip pemantauan ini nantinya akan dilakukan dengan 2 tahap yaitu identifikasi dan inspeksi. Anda bisa memulainya dengan pemantauan visual.

Selain itu membuat jebakan spora dan serangga, hingga mencari metode pengukuran lain untuk memantau jumlah hama. Lalu ada proses pencatatan untuk mengidentifikasi perkembangan populasi.

Pengendalian Mekanis

Akan ada kondisi di saat hama telah mencapai level yang melebihi batas. Apabila sudah begitu, metode pengendalian mekanis ini akan sangat dibutuhkan. Bahkan hanya pengendalian mekanis yang bisa menyelesaikannya.

Ada banyak cara pengendalian mekanis yang dimaksud. Dari mulai pemungutan hama dengan tangan langsung, pakai pelindung, mengaplikasikan jebakan atau vakum, dan masih banyak lagi. Pengendalian mekanis pun dapat dilakukan melalui pembajakan tanah.

Pengendalian Hama Biologis

Prinsip lain dari integrated pest management juga mencakup tentang pengendalian hama biologis. Secara alami sebetulnya hama punya predator atau parasite. Keduanya bisa dimanfaatkan untuk pengendalian hama itu sendiri dengan dampak lingkungan minimum.

Anda mungkin penasaran tentang apa yang termasuk predator hama itu? Salah satu yang paling populer adalah mikroorganisme Bacillus thuringenis. Jenis predator tersebut terbukti banyak dimanfaatkan.

Natural Pesticide

Prinsip pengendalian hama yang sudah dijelaskan tadi belum jadi solusi terbaik? Jika benar begitu, artinya waktunya pakai cara terakhir. Tidak lain adalah pengaplikasian pestisida.

Pestisida dapat digunakan pada waktu tertentu pada siklus hidup hama. Penggunaan pestisida sendiri harus dipastikan yang alami. Contohnya bisa seperti nikotin dan piretrum yang hingga sekarang hasilnya sudah terbukti aman dan tidak membahayakan lingkungan.

Pengaplikasian pestisida pun perlu diperhatikan. Tentunya perlu lebih spesifik pada lokasi hama tinggal. Dengan begitu penerapan pestisida tersebut akan lebih efisien dan tentu saja tidak akan mengganggu ekologi serta kelestarian lingkungan.

Itu dia tadi sekilas pembahasan tentang integrated pest management (IPM) atau manajemen hama terpadu. Anda bisa jadi butuh informasi tersebut sebagai bahan referensi terbaik.


Sumber:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Manajemen_hama_terpadu

https://www.trainingcenter.co.id/integrated-pest-management-ipm

https://www.swadayaonline.com/artikel/3090/Penerapan-Prinsip-Pengendalian-Hama-Terpadu-Ramah-Lingkungan/