Kewaspadaan terhadap jenis tawon berbahaya di Indonesia menjadi lebih intens sejak beberapa waktu lalu. Tepatnya, setelah ramai kasus sengatan tawon vespa yang menyerang Jawa Tengah pada tahun 2017 – 2019.
Adapun wilayah terdampak paling parah adalah Klaten yang terdiri dari 667 kasus bahkan hingga menyebabkan kematian 10 jiwa. Berawal dari kasus inilah membuat tiap-tiap orang berhati-hati jika menemukan sarangnya.
3 Golongan Tawon Berdasarkan Bentuk Sarangnya
Seperti yang kita ketahui bersama, perbedaan mendasar antara tawon dan lebah adalah sengatan dan tidak bahayanya. Semua orang akan memilih untuk sebisa mungkin menghindar bahkan hanya setelah mengetahui keberadaan sarangnya. Sebab kenyataannya, tawon adalah serangga yang mudah marah jika merasa terusik.
Yang meresahkan, tawon bukan tipe serangga yang menghindari keberadaan manusia. Sebaliknya, ia seringkali membangun sarang di mana saja, seperti di langit-langit, kolong meja, dan lain sebagainya. Kebiasaan inilah yang menambah aware siapapun, mengingat sengatannya yang tidak hanya menyakitkan, tapi bisa menyebabkan kematian jika tidak segera mendapat pertolongan.
Hornets (tabuhan)
Pernah mendengar ‘tawon pembunuh’? Yup. Inilah dia, Hornets, beberapa orang lokal menyebutnya dengan tabuhan. Jika kamu hanya mengira ukuran tawon tidak lebih dari ujung kuku, golongan tawon yang satu ini memiliki ukuran lebih dari dua inci yang membuatnya disebut sebagai tawon raksasa.
Beberapa kasus serangan tawon ini dilaporkan oleh para peternak lebah madu di Washinton, yang mana keberadaan serangga ini meresahkan sebab menyerang lebah madunya. Membunuh lebah dewasa dan memakan larva serta kepompongnya. Bukan itu saja, sengatan Hornets ini pun besar dan sangat menyakitkan karena mengandung neurotoksin. Sengatan dari tawon golongan ini menyerang syaraf manusia dan bisa menyebabkan kematian.
Paper Wasp
Kewaspadaan terhadap tawon juga perlu dilakukan terhadap paper waps. Sebab meski memiliki tampilan yang cantik dan hampir menyerupai yellow jackets, serangan tawon golongan ini bisa membuatmu merasa terbakar. Dan benar saja, sebab tidak hanya menyengat, tawon yang satu ini mendapatkan skor 3.0 karena efek luka bakar dari sengatannya yang luar biasa.
Satu hal yang mudah dikenali dari jenis tawon berbahaya ini adalah sarangnya. Yang mana sarang dari peper wasp ini benar-benar tampak terbuat dari kertas. Pernah tahu tre tempat telur yang terbuat dari kertas itu? Yups, seperti itulah sarang dari tawon yang satu ini.
Hover wasp
Berbeda dengan jenis tawon sebelumnya yang membahayakan manusia, salah satu golongan tawon berdasarkan sarangnya yang bisa ditemukan di Indonesia adalah Hover Wasp. Tawon ini termasuk dalam subfamili stenogastinae yang berukuran kecil. Beruntungnya, Hover wasp atau tawon hover ini membuat sarang di tempat yang jauh dari jangkauan manusia.
Benar saja. Jika umumnya kita yang melarikan diri ketika menemukan tawon, perlakuan terhadap tawon yang satu ini justru sebaliknya. Sebab ia merupakan jenis tawon yang kurang agresif dan luput dari perhatian. Sebaliknya, kemunculan hoverflies ini justru memberikan keuntungan, sebab serangga yang satu ini bisa mengendalikan populasi kutu daun cukup signifikan.
Baca juga: Perbedaan Lebah dan Tawon yang Patut Anda Ketahui
Jenis Tawon Paling Berbahaya dan Ciri-Cirinya
Dari berbagai jenis tawon yang ada, tawon yang termasuk dalam genus vespalah yang paling berbahaya. Nah, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap serangga berbahaya yang satu ini, berikut ini adalah beberapa jenis tawon berbahaya di Indonesia dan beberapa ciri umumnya.
Vespa Affinis
Sepertinya, sebutan ‘tawon ndas’ lebih akrab dikenal masyarakat dibandingkan nama ilmiahnya. Yups. Tawon yang di habitat liarnya bisa membuat sarang hingga 60 centimeter ini memiliki tampilan fisik yang mudah dikenali. Sebab Vespa Affinis memiliki tubuh dominan warna hitam dengan warna oranye kekuningan pada bagian punggungnya.
Serangan tawon inilah yang cukup menghebohkan beberapa waktu lalu karena sampai menyebabkan kematian jiwa di wilayah Jawa Tengah. Sejumlah peneliti di LIPI menyebutkan jika outbreak populasi tawon yang menyebar ke pemukiman adalah imbas dari terusiknya habibat asli tawon yang agresif di siang hari ini.
Vespa Tropica
Serupa tapi tidak sama. Begitulah kiranya kata yang tepat untuk menyebut Vespa Tropica. Sebab pada dasarnya, jenis tawon berbahaya yang masih dalam genus yang sama dengan tawon ndas ini memiliki bentuk fisik yang hampir sama. Yakni sama-sama memliki warna oranye kekuningan di bagian punggung.
Berbeda dengan tawon ndas yang suka membuat sarang di pohon yang tinggi, Vespa Tropica yang mendapat julukan greater banded hornet karena ukurannya yang besar ini lebih suka membuat sarang di lubang pohon maupun di bawah tanah. Kesenangannya inilah yang bisa membuat struktur tanah menjadi rapuh dan bisa menyebabkan kerobohan. Sebab ketika digali, sarang ini akan menyerupai lembaran.
Vespa Analis
Masih dari genus Vespinae, tawon yang tak kalah berbahayanya adalah Vespa analis. Jika disejajarkan dengan beberapa jenis yang telah disebutkan sebelumnya, tawon yang satu ini mudah dibedakan karena warna kuning menyala di bagian ujung tubuhnya.
Untuk ukurannya sendiri, tawon asli dari daratan Asia ini bisa dibilang lebih besar dari tawon ‘endas’ tapi lebih kecil dibandingkan dengan Vespa Tropika, yakni berkisar antara 20 hingga 30 mm saja. Sehingga untuk melihatnya secara langsung, kamu pelu memiliki kejelian yang ekstra. Sementara untuk sarangnya sendiri, jenis tawon berbahaya di Indonesia ini memiliki sarang yang kokoh dan ukurannya bisa mencapai 60 cm.
Baca juga: 6 Cara Jitu Mengusir Tawon Secara Alami di Rumah
Vespa Velutina
Dan jenis tawon paling berbahaya bagi manusia yang terakhir adalah Vespa velutina. Serangga yang satu ini memiliki kaki berwarna kuning yang membuatnya dijuluki sebagai asian hornet and yellow legged. Seperti golongan hornet pada umumnya, jenis tawon ini menjadi hama sekaligus bisa membahayakan keselamatan manusia.
Banyaknya spesies atau jenis tawon berbahaya di Indonesia ini membuat siapapun perlu waspada. Terlebih, mengingat habitat aslinya yang sudah banyak dialihgunakan sebagai tata bangunan, tidak mustahil jika ia menyerbu pemukiman dan membahayakan nyawa manusia. Seperti contohnya saja, kasus tawon ndas yang menyerang Klaten dan beberapa wilayah sekitar Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu.