Seiring terus berjalannya waktu, nyatanya populasi wereng juga terus mengalami peningkatan. Maka tidak heran, informasi tentang cara membasmi wereng itu bagaimana semakin banyak orang cari. Apakah anda salah satunya? Jika iya, anda tenang saja. Silahkan baca artikel ini sampai tuntas, agar semua populasi wereng di lahan yang anda kelola bisa terhempas. Siap?   

Jenis-Jenis Hama Wereng

Sebelum anda mengetahui, cara membasmi hama wereng itu bagaimana. Akan jauh lebih baik, anda memahami terlebih dahulu jenis-jenis hama wereng itu apa saja. Berikut, pembahasannya:

Nephotettix Spp. Alias Wereng Hijau

Wereng hijau merupakan jenis wereng yang cukup terkenal di dunia pertanian, bagaimana tidak. Wereng hijau sendiri, bisa dibilang musuh abadinya para petani padi. Karena, pada saat ada wereng hijau di lahan padi, kemungkinan besar tanaman-tanaman padi tersebut bisa mati. Kenapa begitu? Ya, karena, wereng hijau memang hama yang bisa menyebarkan virus tungro.

Jika anda yang masih asing dengan istilah virus tungro, itu adalah sebutan untuk semacam sumber penyakit tanaman padi. Biasanya, virus ini juga akan menimbulkan beberapa gejala. Dimulai dari, warna daun tanaman padi yang akan menguning dan ada bercak-bercak coklatnya. Ukuran padi yang kerdil, hingga anakan padi yang sedikit dan sebagian besar gabahnya kosong.

Nilaparvata Lugens Alias Wereng Cokelat

Tentu anda sudah tidak asing dengan nama wereng yang satu ini bukan? Iya, wereng cokelat. Wereng cokelat atau yang sering disebut dengan wereng batang cokelat, alias WBC ini memiliki bentuk tubuh layaknya serangga pada umumnya. Memiliki warna tubuh yang dominan cokelat, juga bentuk kaki yang mirip dengan serpihan kayu, bisa jadi ciri khas dari wereng yang satu ini.

Oh iya, wereng cokelat juga sudah sejak lama resmi jadi hama padi yang paling mematikan dan merugikan. Khususnya, untuk negara-negara di wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur.Tidak main-main, selain bisa menyerap cairan yang pada batang padi sehingga padi bisa kering dan mati. Wereng yang satu ini  juga, bisa jadi penyebar penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa.

Sogatella Furcifera Alias Wereng Punggung Putih

Sesuai dengan namanya, wereng punggung putih itu memiliki bentuk tubuh layaknya serangga tapi warna putih. Eh, jangan salah, ukuran tubuh dari serangga yang satu ini juga sangatlah kecil. Bayangkan, jika dibandingkan dengan bulir padi saja, serangga ini masih lebih kecil. Apakah bisa anda bayangkan, sekecil apa ukuran wereng punggung putih itu jika dilihat oleh mata telanjang?

Tidak hanya sampai disana, wereng punggung putih juga persebarannya sangatlah luas. Hampir di semua negara ada keberadaannya, mulai dari negara di wilayah palaeartik, wilayah oriental, wilayah australia, neotropika, semuanya ada. Selain itu, wereng yang satu ini juga tidak hanya menyerang tanaman padi,  jagung dan rumput-rumputan bisa juga diserang. Hebat sekali bukan?

Nah, itu dia 3 jenis hawa wereng yang wajib anda ketahui. Bagaimana, cukup menarik bukan? Apakah anda penasaran bagaimana cara membasmi wereng sekarang? Jika iya, silahkan geser artikel ini ke arah bawah, untuk mendapatkan seluruh informasinya. Oke?      

Cara Membasmi Wereng 

Sebetulnya, cara membasmi hama wereng itu akan mudah jika anda sudah mengetahui caranya. Jadi, silahkan baca poin-poin dibawah ini agar anda bisa mengetahui semua bocorannya. Siap?

Menggunakan Pestisida Bawang Putih

Iya, anda sama sekali tidak salah baca, bawang putih yang termasuk ke kelompok bahan dapur itu. Siapa yang menyangka,  bawang putih bisa dimanfaatkan untuk jadi pestisida alami agar bisa membasmi hama wereng. Cara membuat pestisida bawang putih ini juga, sungguh mudah. Anda hanya tinggal mencampurkan bawang putih yang sudah dihaluskan, dengan air bersih. 

Jangan salah, cairan bawang putih bisa menyebabkan wereng keracunan tingkat rendah jika tertelan. Aroma khas dari bawang putih juga tidak disukai wereng, maka kemungkinan besar wereng akan menghindari lahan yang telah disemprotkan cairan bawang putih. Jadi dengan begitu, populasi wereng akan menurun diiringi dengan menurunnya juga daya tahan tubuhnya.

Menggunakan Campuran Nira dan Air

Masih asing dengan istilah yang satu ini? Nira adalah sebutan untuk air yang berasal dari bunga kelapa. Yang mana air ini punya karakteristik yang lengket tapi manis, biasanya nira digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan gula merah. Dan pada saat ada wereng hinggap pada tanaman padi yang sudah ada campuran nira-nya, tubuhnya akan langsung menempel dan kaku.

Jangan salah, untuk membuat campuran nira ini  juga tidak bisa sembarangan, ada aturannya yaitu 1:2. Iya, betul, jadi, pada saat menggunakan 1 liter air nira, maka anda membutuhkan 2 liter air untuk mencampurkannya. Setelah keduanya sudah tercampur sempurna, anda bisa langsung menyemprotkan cairan ke tanaman padi yang belum terkena hama wereng. Mudah sekali bukan?  

Menanam Benih Padi Yang Tahan Wereng

Tidak hanya bisa mengandalkan pestisida, membasmi wereng juga bisa dilakukan pada saat sebelum penanaman. Dan salah satu caranya adalah, dengan menanam benih padi yang tahan wereng. Tentu, penggunaan benih padi ini bukan jaminan pasti tanaman padi yang ditanam itu tidak akan terserang wereng. Tapi, ini lebih ke arah menjaga dan memperkecil kerusakan saja.

Supaya lebih maksimal, jangan lupa untuk melakukan verietas pada tanaman padi. Karena jika anda menanam satu jenis benih yang sama secara terus menerus, dikhawatirkan. Wereng akan mampu membentuk biotipe ganas, untuk menyesuaikan dengan benih padi yang anti wereng sekalipun. Perhatikan juga jarak antar batang padi, usahakan untuk dibuat tidak terlalu dekat.

Wah, sungguh luar biasa, anda sudah membaca delapan ratus kata lebih sekarang. Tapi, sebentar, sepertinya masih ada satu pertanyaan yang muncul dalam benak anda saat ini.

Kenapa pestisida kimia tidak disebutkan diatas? Padahal banyak orang yang menyatakan kalau itu adalah cara membasmi wereng yang paling ampuh? Betul apa betul?

Hmm, begini, selain karena pestisida kimia punya harga yang relatif mahal, penggunaan pestisida kimia juga bisa berdampak negatif. Salah satunya, bisa berpotensi menimbulkan resistensi alias kebal. Artinya apa? Ya, singkatnya, pada saat hari ini anda menggunakan pestisida dan wereng mati. Populasi wereng selanjutnya, butuh pestisida ‘lebih’ agar bisa mati.

Dan, kabar buruknya lagi, penggunaan pestisida kimia juga bisa meninggalkan residu kimia yang berbahaya untuk manusia. Tentu saja, disaat para petani terus memberikan ‘lebih’ pestisida untuk mengendalikan hama. Akan semakin lebar juga ‘bahaya’ pada setiap manusia yang mengkonsumsi padi setiap hari. Jadinya, ngeri-ngeri sedep kalau begini, iya enggak sih?

Apakah dengan begitu, penggunaan pestisida kimia jadi berbahaya?

Tidak juga, karena untuk di lapangan sendiri penggunaan pestisida kimia ini masih banyak diandalkan dan dilakukan. Selagi semuanya sesuai dengan takaran dan anjuran, masih bisa tergolong aman. Tetapi, tidak ada yang salah juga bukan, jika anda jadi orang pertama yang mengubah cara membasmi wereng tersebut. Bukankah itu terdengar menarik dan lebih baik?


Referensi:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wereng

https://dispertan.bantenprov.go.id/lama/read/artikel/963/Cara-Alami-Mengatasi-Hama-Wereng-Pada-Tanaman-Padi.html

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/75369/cara-mengatasi-hamaa-wereng-secara-alami/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wereng_Hijau

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wereng_coklat

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wereng_Punggung_Putih